Salam jumpa kembali pembaca 😀
Pada postingan kali ini penulis tertarik banget mau membahas tentang air tanah, karena di kehidupan sehari hari, kita selalu berhubungan dengan air untuk menunjang kehidupan kita.
Nah, dimulai dari mana ya bagusnya (?)
Di bumi ada macam macam air, ada air laut, air tanah, es di kutub, dan air permukaan. Berikut perbandingan air yang ada di bumi.
dari perbandingan tersebut, air yang dapat kita manfaatkan untuk minum dan aktivitas secara langsung memiliki persentase yang sangat kecil, betul kan?
Sekarang kita menuju ke air tanah, yang merupakan salah satu komponen dari siklus air yang ada di bumi.
Seperti yang pernah kita baca atau pelajari, terjadi siklus pergerakan air di bumi, yaitu ketika air jatuh ke permukaan, kemudian kembali ke laut, teruapkan, dan jatuh ke permukaan bumi, seterusnya berulang ulang.
Pada siklus air tersebut, salah satu bagian yang kita highlight kali ini adalah jatuhnya air ke permukaan bumi melalui hujan. Pernahkah kita penasaran, kemana semua air tersebut pergi? betul, ke dalam tanah.
Di dalam tanah, terdapat pergerakan air, yang bisa terdapat pada lokasi yang dangkal, maupun dalam, yang bisa kita sebut sebagai air tanah. Secara pengertian air tanah bisa kita artikan sebagai air yang berada di bawah permukaan bumi yang berada dan mengalir pada batuan/ lapisan batuan.
Air tanah sendiri dapat berasal dari berbagai sumber, namun, salah satu yang paling penting adalah yang berasal dari air meteorik, atau air yang berasal dari permukaan bumi, salah satunya hujan. sumber lainnya dapat berasal dari saat pembentukan batuan ataupun dari proses pendinginan magma, yang disebut sebagai connate water atau juvenile water.
Kembali ke hujan, saat jatuh ke permukaan bumi, tempat air tanah masuk kedalam tanah bisa disebut sebagai daerah resapan air (recharge) yang dapat menerima air dan kemudian menyalurkannya ke daerah lain tempat air tanah keluar (discharge).
setelah masuk kedalam tanah, air akan menempati lapisan batuan. Air tanah bergerak dengan kecepatan yang berbeda beda nih, dan umumnya selalu lebih lambat dibandingkan air di permukaan, seperti pada sungai. Pada lapisan batuan, air tanah bergerak dalam jumlah yang besar dan beberapa meter saja per hari, dan bahkan hanya beberapa meter per tahun.
Air tanah tersimpan pada suatu lapisan batuan yang menyimpan air tanah, yaitu aquifer. aquifer bisa diartikan sebagai lapisan batuan yang mampu menyimpan air tanah karena memiliki "ruang" yang dapat menyimpan dan mengalirkan air.
Air tanah inilah yang sering kita manfaatkan untuk keperluan sehari hari, biasanya untuk rumah di pedesaan, masih banyak dijumpai sumur disamping rumah, dimana air ini berasal dari air tanah yang bersifat dangkal.
Pada area yang lebih modern, seperti perumahan atau perkotaan, air yang digunakan biasanya berasal dari retreatment air permukaan atau berasal dari air tanah dalam yang berasal dari sumur bor.
Di masa modern sekarang, kehidupan manusia sangat bergantung dengan keberadaan air tanah, karena dapat memberikan suplai air dalam jumlah yang besar, sehingga perlu kita jaga bersama.
Saat ini, di beberapa kota besar di Indonesia telah terjadi penurunan kondisi airtanah karena kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan pada area recharge dapat membuat berkurangnya pembentukan air tanah, dimana aktivitas penggundulan hutan dan alih fungsi lahan menyebabkan jumlah cadangan airtanah pada cekungan airtanah pun berkurang.
Sedih kan ya.. 😟
Jika area recharge rusak, maka dampak yang akan kita rasakan adalah berkurangnya air tanah dan meningkatnya aliran air permukaan, seperti mata air yang mengering hingga banjir karena air tidak lagi meresap ke tanah.
Mari yuk kita sama sama menjaga sumber air kita semua?
Demikian untuk perkenalan tentang air tanah
Pengelolaan air tanah kita bahas lain kali ya, demikian postingan kali ini, besok besok kita bahas lagi ya tentang air tanah 😁
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam,
Ilham D Putra
Komentar
Posting Komentar