Selamat siang pembaca sekalian,
saya kembali lagi setelah absen cukup lama hehe karena beberapa hari belakangan saya cukup disibukkan dengan pekerjaan
Dalam kesempatan kali ini penulis ingin membahas mengenai geowisata. Sederhananya, geowisata adalah wisata yang menonjolkan keunikan sisi geologi sebagai daya tarik wisatanya. Menurut ahlinya, Geowisata merupakan suatu konsep kegiatan pariwisata yang mengunjungi tempat-tempat geologi yang menarik (Sampurno, 1995 dalam Hendratno, 2002).
Nah, Indonesia memiliki banyak sekali potensi wisata geologi loh, kali ini penulis akan membawa satu daerah yang memiliki keunikan geologi, yaitu di wilayah Curup dan sekitarnya yang merupakan tempat tinggal penulis 😀
Berbicara mengenai geologi, kita juga berbicara mengenai batuan yang membentuk dan kondisi geologi lainnya, seperti struktur, bentukan morfologi, dan lain lainnya. Area Curup dan sekitarnya merupakan daerah vulkanik, yang dikelilingi oleh beberapa gunung, sehingga daerah ini pun tertutupi oleh batuan vulkanik.
Aktivitas dari pergerakan sesar besar sumatra pun ikut membentuk zona stuktur, yang berperan dalam membentuk beberapa lokasi geowisata yang ada di Curup, misalnya air terjun, ataupun keberadaan mata air panas.
Beberapa lokasi geowisata yang dapat dijumpai di Curup dan sekitarnya, adalah:
1. Gunung Api Kaba
Lokasi ini merupakan Gunung api Kaba dan area disekitarnya. Terletak di Sambirejo, Kabupaten Rejang Lebong. Gunung Kaba memiliki elevasi tertinggi sekitar 1719 mdpl. Gunung Kaba merupakan "anggota" dari pegunungan bukit Barisan.
Lokasi ini dapat dicapai menggunakan pribadi atau kendaraan umum, sekitar 45 menit dari kota Curup.
Di Gunung Kaba dan sekitarnya, terdapat beberapa potensi yang menarik nih sebagai geowisata, yaitu:
- Petualangan berbasis alam, karena lokasinya yang dekat dengan perkampungan dan jalannya yang mudah untuk diakses, maka hampir semua orang dapat mengunjungi lokasi ini
- Fotografi, dimana gunung Kaba menawarkan keindahan yang luar biasa
- Penelitian, terutama bagi mahasiswa yang ingin mengambil data penelitian, gunung Kaba sangat cocok, misalnya data batuan vulkanik, atau data hidrologi, dan sebagainya
2. Danau Mas Harun Bastari
Lokasi ini merupakan area cekungan yang terisi air yang kemudian dinamakan Danau Mas Harun Bastari. Lokasi ini menjadi salah satu perhatian pemerintah, yang kemudian membangun konstruksi bendungan untuk menaikkan airnya, sehingga kini menjadi danau yang cukup luas dan menjadi tempat wisata andalan di Rejang Lebong.
Secara administratif, danau mas Harun Bastari terletak di Karang Jaya, Rejang Lebong, Bengkulu. Lokasi ini dapat dicapai menggunakan pribadi atau kendaraan umum, sekitar 45 menit dari kota Curup.
Pada lokasi ini, terdapat sisa-sisa aktivitas vulkanik masa lampau. Adanya erupsi lampau dari Gn. Kaba, membuat lokasi ini tertutupi oleh abu vulkanik yang menyuburkan fitur-fitur tanah dan menghasilkan potensi geowisata lainnya di mana berbagai jenis vegetasi dapat dilihat di sini, seperti sayur mayur dan buah-buahan, yang dapat menyajikan pemandangan yang indah.
Beberapa kegiatan Geowisata yang dapat dilakukan di sini adalah:
- Keunikan bentukan morfologi di lokasi ini menjadi daya tarik yang menawarkan pemandangan indah
- Adanya proses sedimentasi dari tinggian menuju ke danau membuat terbentuknya dataran kecil di tengah danau menawarkan keindahan, terutama karena bentuknya yang menarik
- Tanah disekitar lokasi wisata yang subur menawarkan aktivitas wisata tambahan, seperti taman bunga, atau taman buah buahan bagi pengunjung di lokasi ini
3. Air terjun Sengkuang
Lokasi ini merupakan area volkanik - struktural yang membentuk air terjun, yang dikenal dengan nama air terjung Sengkuang.
Secara administratif, air terjun Sengkuang terletak di desa Sukasari, kecamatan Kabawetan, Kepahiang. Lokasi ini bisa dicapai dengan berbagai kendaraan loh, misalnya pribadi ataupun angkutan umum sekitar 30 menit dari kota Kepahiang.
Struktur geologi yang terdapat di daerah ini dapat dilihat melalui citra, yang membentuk "kelurusan struktur dengan orientasi utara - selatan dan barat laut - tenggara. Air terjun ini diyakini terbentuk terkait dengan struktur geologi, karena Kabupaten Kepahiang terletak di zona terminasi Sesar Sumatera Dekstral Besar yang dikemukakan oleh peneliti bernama Natawidjaja (1994).
Beberapa kegiatan geowisata yang dapat dilakukan di area ini adalah:
- Adanya kekar yang hadir di bebatuan intrusi - vulkanik membuat terbentuknya air terjun dan menawarkan pemandangan yang indah
- sebagai tempat berenang alami yang memanjakan
- aktivitas erupsi lampau dari gunung kaba membuat area ini subur sehingga menawarkan aktivitas tambahan, yaitu jelajah kebun teh di Kabawetan
4. Mata air panas, Suban
Lokasi ini merupakan area keluarnya manifestasi panas bumi dalam bentuk mata air panas (hot springs).
Secara administratif, mata air panas Suban terletak di desa Cawang Baru, Curup. Lokasi ini bisa dicapai sekitar 20 menit dari Kota Curup.
Karena lokasinya yang berada di sekitar Gunung api Kaba, diperkirakan manifestasi panas bumi Suban terbentuk dari interaksi dengan sumber panas dari Gunung Kaba. Adapun suhu air yang keluar dari mata air panas di area Suban adalah sekitar 50 derajat celcius saja.
Kemungkinan adanya mata air panas yang keluar ke permukaan tidak lepas dari adanya zona struktur yang mengontrolnya, sehingga air panas punya jalur untuk keluar menuju permukaan bumi.
Beberapa kegiatan geowisata yang dapat dilakukan di area ini adalah:
- Adanya manifestasi panas bumi membentuk kenampakan indah nan menarik bagi pengunjung
- Air panas yang sesuai dengan toleransi tubuh manusia membuatnya dapat menjadi tempat berendam yang membuat tubuh rileks
- Atraksi budaya dari legenda masyarakat di Rejang lebong juga turut hadir, seperti batumenangis
Demikian lah wisata geologi yang kita bahas kali ini, sampai jumpa lagi pada lokasi lokasi lainnya 😁
Ilham Dharmawan Putra
Lamandau, 2 April 2021
Komentar
Posting Komentar